Selasa, 28 September 2010

THE LITLE THING Part-8 NEGERI BELIEVE IT OR NOT

oleh : Moechamad Zen Adjit



Coba sama-sama kita cermati,
Penggusuran Kaki Lima, Penyitaan Pengadilan atas lahan sengketa, Pasti berakhir ricuh. Pembangunan Gereja yang ditentang oleh banyak warga (emangnya bumi ini milik nenek moyangnya pribadi – mohon maaf, saya juga Muslim), Tawuran masal dimana sebagian pelakunya enggan dihukum – jika coba coba dipenjarakan, siap siap saja kantor kepolisian akan diserang warga.

Merebaknya kaki lima ini diawali dari pemberian ijin oleh preman setempat, dilanjutkan ijin dari kepala terminal atau pengelola gedung (mungkin hanya sampai level kepala keamanannya saja) – dilanjutkan ijin tidak resmi dari Polsek setempat dengan kutipan harian, bahkan bulanannya, kutipan Satpol PP dan Kecamatan, mereka lah yang patuh membayar retribusi demi kantong kantong pribadi tersebut diatas.
Dan Pada akhirnya, ketika rombongan Gubernur meninjau, atau Bupati memerintahkan untuk ditertibkan, semua lepas tangan dan pada akhirnya mereka marah – kesal karena merasa bukan bagian dari republik, anak tiri negeri ini , mereka tidak punya lahan lagi untuk mencari nafkah, mereka merasa patuh membayar retribusi harian. Ini kan penyakit Orde Baru Juga, mental aparat - believe it’s or not.

Coba sama-sama kita cermati,
Berita trilyunan bantuan luar negeri jika terjadi bencana besar, sebagian korban pasti masih tertinggal dibarak penampungan tanpa mengerti harus minta bantuan kepada siapa.
Infrastruktur tetap hancur, yang diekspose hanya sebagian saja, sekolah juga hancur-andai dibangun pun, pasti sebagian oleh Swasta yang menyumbang langsung atau membangun langsung zonder melalui Pemda setempat, takut ngga sampe pastinya.

Coba sama-sama kita cermati,
Berita tentang Kayu Glondongan – Illegal Lodging, siapa sih yang dihukum, lha ini kan kejahatan kolektif dari level paling bawah sampai level tertinggi disuatu wilayah.
Dari mulai penebangan di Hutan – jalur pengirimannya jelas kok, sungai tempat mengalirnya kayu-kayu juga jelas, mudah dilihat dari angkasa, dari peta – masa kecolongan terus.

Gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula – yang dihukum pasti hanya kuli angkut nya saja, sedangkan bandar dan aparat nya duduk manis.
Ini juga laten Orde Baru, Believe it’s or not


Coba sama-sama kita cermati, Rebutan jajaran pengurus Koni, PSSI dimana didalamnya beredar uang sponsor trilyunan rupiah, wajah-wajah lama seperti Besus, Nurdin Khalid koq tidak pernah mau legowo memberikan estafet kepemimpinan – atau memang dia adalah orang yang paling bahagia jika Olah Raga kita terpuruk terus-terusan. Jangan mimpi ke Piala Dunia, juara Asean saja kedodoran !

Coba sama-sama kita cermati,
Semua tahu jika kemacetan di Kota Besar adalah diakibatkan karena tidak seimbangnya prasarana jalan dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor. Bukan hanya itu, pemberian Ijin Trayek kendaraan Umum, Kemudahan Kredit Kendaraan (walaupun ada pemasukan devisa didalamnya), tidak adanya pembatasan masa pakai kendaraan, Kir Kendaraan Umum yang begitu penuh ketidak jujuran dan satu lagi BUDAYA ANTRI serta DISIPLIN yang tidak kita miliki sebagai bangsa yang terkenal sopan santun serta ramah tamah ini.

Ini juga laten Orde Baru, Believe it’s or not

Coba sama-sama kita cermati,
Banyak kecelakaan Laut, Udara, Kereta Api Anjlok, Korban jiwa ratusan – kita tidak pernah mencermati akar masalah sesungguhnya, bukan hanya kita selalu beli barang loakan dari negara lain, tetapi juga tidak pernah kita temui ada pejabat yang mau mundur jika terjadi kasus kecelakaan yang berulang ulang - utamanya menteri perhubungan. Manifes penumpang yang tidak jelas, Istilah Patas (cepat terbatas) yang selalu diartikan menjadi Lambat dan Penuh Sesak - sama seperti Slogan lain di Negara ini, Jika ada Rambu Dilarang parkir, pasti disitu ada kendaraan yang sedang parkir. Jika ada Rambu dilarang Buang Sampah, pasti disitu ada tumpukan sampah, jika ada Hindari menggunakan Jasa Calo, pasti disitu ada Calo sedang berkeliaran.

Indikator sederhana dari semua itu dapat dilihat pada perusahaan jasa yang Terima Jasa Pengurusan SIM, PASPORT, Ijin Perusahaan Dll, itu artinya ada calo di Imigrasi, Kepolisian dst-dst.
Ini juga laten Orde Baru, Believe it’s or not

Menertawakan Negeri ini – Desa Indonesia Tercinta, Believe it or not adalah juga bagian dari rasa Nasionalisme , Sebaiknya jangan dipercaya dan tidak usah didengarkan atau dalam bahasa ilmiahnya Emang Gua Pikirin.

Tidak ada komentar: